Geography One Earth for life

Selasa, 28 Oktober 2008

GEMPA BUMI

Pendahuluan

Pagi itu tanggal 26 Desember 2004 sekitar jam 07.59 WIB Susanto baru selesai sarapan pagi di sebuah hotel di Banda Aceh . Tiba tiba lantai terasa bergetar dan terdengar suara gaduh, bergemuruh, wajah setiap orang tegang, terdengar suara “gempa….gempa….!!!”, teriak Haris petugas hotel.
Hotel mulai bergoyang keras, Susanto ingin keluar melalui lift, ternyata lift ambrol lepas dengan mengeluarkan suara “Buummm…….”
Santoso berhasil keluar bersama tamu-tamu hotel lainnya melalui tangga, hotel miring lalu ambruk. Santoso menghindar jauh dari hotel tersebut dan selamat.



Sebelum kita mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh gempa bumi, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu gempa bumi, proses terjadinya dan daerah-daerah yang rawan gempa bumi.

Gempa bumi adalah suatu peristiwa pelepasan energi gelombang seismik secara tiba tiba diakibatkan oleh adanya deformasi lempeng tektonik yang terjadi pada kerak bumi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar : Patahan lempeng kerak bumi saat terjadi gempa bumi.
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika

ROSES KEJADIAN

Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat di tahan oleh lempeng tektonik tersebut. Proses pelepasan energi berupa gelombang elastis yang disebut gelombang seismik atau gempa yang sampai ke permukaan bumi dan menimbulkan getaran dan kerusakan terhadap benda benda atau bangunan di permukaan bumi. Besarnya kerusakan tergantung dengan besar dan lamanya getaran yang sampai ke permukaan bumi. Selain itu juga tergantung dengan kekuatan struktur bangunan.
Para ahli gempa mengklasifikasikan gempa menjadi dua katagori, gempa intra lempeng (intraplate) dan antar lempeng ( interplate). Gempa intraplate adalah gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri, sedangkan gempa interplate terjadi di batas antar dua lempeng .
Sebenarnya gempa bumi terjadi setiap hari, namun kebanyakan tidak terasa oleh manusia , hanya alat seismograph saja yang dapat mencatatnya dan tidak semuanya menyebabkan kerusakan . Di Indonesia gempa merusak terjadi 3 sampai 5 kali dalam setahun.
Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya gempa bumi. Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut terjadinya, yaitu:

  1. Gempa Tektonik
  2. Gempa Vulkanik
  3. Gempa Runtuhan
  4. Gempa Jatuhan
  5. Gempa Buatan

Gempa Tektonik

Seperti diketahui bahwa kulit bumi terdiri dari lempeng lempeng tektonik yang terdiri dari lapisan lapisan batuan. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi.

Gambar Proses Terjadinya Gempa Tektonik


a.
    Sesar aktif bergerak sedikit demi sedikit kearah yng saling berlawanan Pada tahap ini terjadi akumulasi energi elastis.






b.
    Pada tahap ini mulai terjadi deformasi sesar, karena energi elastis makin besar.






c.
    Pada tahap ini terjadi pelepasan energi secara mendadak sehingga terjadi peristiwa yang disebut gempa bumi tektonik.






d.
    Pada tahap ini sesar kembali mencapai tingkat keseimbangannya kembali. Pergeseran ini kian lama menimbulkan energi-energi stress yang sewaktu waktu terjadi pelepasan energi yang mendadak. Peristiwa inilah yang disebut gempa tektonik yaitu peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam batuan sepanjang sesar atau patahan seperti terlihat dalam gambar.






Gempa Vulkanik

Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh tekanan magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.

Gempa Runtuhan

Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.

Gempa Jatuhan

Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi.


Zona Gempa

Zona Gempa Dunia

Zona gempa dunia terbagi atas dua jalur, yaitu Jalur Circum Pasifik dan Jalur Mediteranian.
Jalur Circum Pasifik adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa dalam dan juga gempa- gempa besar yang dangkal. Jalur ini terbentang mulai dari Sulawesi, Filipina , Jepang, dan kepulauan Hawai

Jalur Mediteranian adalah jalur wilayah dimana banyak terjadi gempa-gempa besar yang membentang dari benua Amerika, Eropah ,Timur Tengah, India , Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara.

Pada jalur inilah sering terjadi gempa-gempa tektonik dan juga vulkanik seperti pada gambar di bawah ini.

Sedangkan zona gempa di Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kepulauan Indonesia merupakan daerah rawan gempa tektonik. karena dilewati jalur gempa Mediteran dan Circum Pasifik .

Dampak Gempa

Dalam tulisan ini hanya memuat dampak dari gempa tektonik, karena tipe gempa teknonik adalah tipe gempa yang sering membahayakan jiwa dan raga manusia, juga kerugian harta benda. Ada dua dampak gempa tektonik yang berbahaya, yaitu dampak primer dan dampak skunder. Berikut adalah penjelasan dan contoh dari dampak gempa tektonik:

Dampak Primer

Dampak primer yaitu getaran gempa itu sendiri yang sampai ke permukaan bumi dan kalau getarannya cukup besar dapat merusak bangunan dan infra struktur lainnya seperti jalan dan jembatan , rel kereta api, bendungan dan lain lain, sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.

Beberapa contoh gambar dampak primer gempa tektonik:

Gempa di Kobe, Jepang bulan Januari 1995 merusak jalan kereta api express yang menghubungkan Kobe dan Osaka. Lebih dari 6400 orang meninggal.

Gempa dengan kekuatan 6.7 Skala Richter merobohkan jalan bebas hambatan di Los Angeles pada bulan Januari 1994.

Dampak Skunder
Dampak sekunder yaitu terjadi tsunami, tanah yang menjadi cairan kental (liquefaction), kebakaran , penyakit dan sebagainya.
Contoh dampak sekunder dalam gambar:

Gelombang Tsunami akibat gempa tektonik yang terjadi di Selat Sunda.
(Sumber: Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.)
Gelombang Tsunami akibat gempa tektonik yang terjadi di Selat Sunda.
(Sumber: Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.)

Kebakaran dapat terjadi setelah terjadinya gempa di Managua, Nicaragua tahun 1972
( Sumber: Encarta EncyclopediaCorbis Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.)

Liquefaction : Selama terjadi gempa di Nagata, Jepang, 1964 ,tanah berubah seolah olah menjadi cair sehingga bangunan yang ada di atasnya dapat tenggelam.
(Sumber:Dr. Walt Brown.Copyright © 1995–2006, Center for Scientific Creation. All rights reserved)



Tidak ada komentar: