Geography One Earth for life

Kamis, 21 Agustus 2008

Pemasaran Hijau (Green Marketing)

Pemasaran Hijau adalah suatu cara pengiklanan yang mempromosikan kepekaan lingkungan kepada calon pembeli. Pada tahun 1990-an, sejumlah penelitian menyatakan bahwa bahwa pembeli lebih mneyukai produk berlabel "ramah lingkungan" dari pada yang tidak berlabel demikian. Di Amerika pada tahn1992, 62 persen penduduk yang di jajaki menyatakan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi agar industri lebih baik melindungi lingkungan. Hal ini menyebabkan para pembuat barang konsumsi maupun perancang kemasan berupaya meningkatkan citra mereka di mata konsumen berkaitan dengn lingkungan hidup . Bebrapa produk menampilkan "label hijau", label untuk menunjukkkan bahwa produk tersebut ramah lingkungan. Diantaanya berbbunyi "ramah lingkngan", aman untk lingkngan", "ramah ozon", "hasil daur ulang", "dapat di daur ulang", dan "dapat di kompos".
Di sisi lain ada kerisauana penggunaan label hijau. Dengan semaakin banyaknya produk mencantumkan label tersebut hanya untuk menaruk simpati simpati konsumen, setalah di kaji ternyata pernyataan tersebut adalah bohong. Hal ini justru dapat menyesatkan konsumen. Setidaknya ada tiga hal yang biasa di lakukan untuk mengkaitaan perusahaan mereka dengan lingkungan. Pertama, dengan menonjolkan produkknya bagi lingkungan . Kedua, adalah mencitrakan perusahaan peduli terhadap lingkungan dengan kegiatan-kegiatan pokok perusaahaan tersebut, misalnya adalah iklan yang menunjukkan bagaimana perusaahaan tersebut mendaur ulang kemasan produknya dan menyumbangkan unga untuk program penanamana seribu pohon. Cara yang ketiga, adalah peryataan perusahaan tentang tanggung jawab terhadap lingkungan dalam proses produksi. Misalanya menonjolkan bagaimana mereka mereka telah melakukan inovasi dalam mengurangi limbah yang di hasilkan dari prses produksi. Namundemikian klaim yang di lakukan perusahaan tersebut perlu dipantau lebih lanjut.
Penggunaan simbol "buanglah sampah pada tempatnya" yang umum pada kemasan produk di Indonesia dapat dikatakan efektif tapi tidak menyentuh esensi yang sesungguhnya terhadap pelestarian lingkungan namin ini cukup kita hargai, di tengan kesadaran baik peruasahan/industri maupun masyarakat terhadap lingkungan yang masih rendah. permasalahan sesungguhnya adalah besarnya prioduksi samapah baik oleh industri maupun rumah tangga, jadi tidak cukup dengan membuang sampah pada tempatnya. Perusahaan harus berinovasi sebisa mungkin menciptakan produk yang tidak menghasilkan sampah (terutama kemasan produk) dan di ikuti pula oleh rumah tangga. Untk itu dalam penggunaan lebl hijau haruslah menggunakan pernyataan sejelas mungkin adan menyertakan acuan pembenaranan. Misalnya pernyataan "ramah lingkungan" akan lebih di benarkan dengan ungkapan "lebih sedikit kemasan yang harus di buang".
Permasalahan lain yang timbul dalam penggunaan label hijau . Dengan di kecamnya penggunaan kaleng aerosol dalam penggunanan produk spray yang dianggap dapat merusak ozon , maka perusahan mengganti hidrofluorokarbon dengan methylkluoroform. Selanjutnya dengan mengganti itu mereka mencantumkan label produknya "ramah ozon". Namun selama produk itu mengandung bahan-bahan yang mengancam ozon yang lain , seperti methylkluoroform pernyataan ini bisa menyesatkan. Perlu di catat bahwa methiylkluoroform memang jauh daya krng daya perusakannya pada lapisan ozon di bandingkan dengan CFC (cluorofluorokarbon). Selain itu adapula perusahaan yang menghilangkan bahan yang merusak lingkungan namun menggantinya dengan bahan yang merusak lingkungan dengan cara yang lain . Mereka hanya merubah ranah masalahnya dan bukan menghapusnya. Dalam aerosol senyawa organik yang mudah menguap (SOMM) dui gunakan untuk mengganti CFC. ternyata menrut beberapa peneliti SOMM dapat membantu terbentuknya kabut campur asap berketinggian rendah yang dapat membahayakan bagi kenaikan suhu global.
Beberapa produk menggunakan istilah "Recycled" atau "hasil daur ulang" untuk menunjukkan prodknya ramah terhadap lingkngan . Namun kita tidak tahu berapa persen dari sutu produk atau kemasan yang terbuat dari bahan yang daur ulang, dan memang tidak ada aturan untuk mencantumkan atau standar yang di tentukan. Hampir semua barang dapat di daur ulang dengan berbagai upaya dan uang yang cukup. Tetap yang benar-benar dapat di daur ulang adalah apakah dari segi ekonomi layak untuk di daur ulang. Permasalahannya adalah apakah kita memiliki instalasi pendaur ulang yang memadahi. Disini semua produk atau limbah produk baik yang dapat di daur ulang maupaun yang tidak dapat di daur ulang, berakhir sbagai samapah tanah uruk atau di bakar.
Memang benar bahwa pemasaran hijau dapat memutarbalikkan, menyesatkan, dan meremehkan permasalahan lingkungan. tetapi ada segi penting yang sangat sering di abaikan , yakni bahawa pemasaran hijau merupakan pertanda yang sangat baik. Para produsen dan pemasang iklan mengembangkan produk yang mereka upayakan untuk memenuhi keinginan masyarakat yang pedulia akan lingkungan. Semakain sering terjadinya pemasaran hijau meruupakan tolak ukur kepedulian masyarakat.

Minggu, 17 Agustus 2008

antara ilmu alam dan sosial

Pada awal pertumbuhan kesadaran manusia akan kebutuhan pengetahuan alam sebagai lingkungan yang senantiasa mempengaruhinya dalam kehidupan manusia serta beberbagai ancaman yang juga senantiasa mengancam kehidupan, yang selanjutnya disebut sebagai determisisme lingkungan.
Geografi tumbuh sebagai ilmu yang mendeskripsikan berbagai gejala alam baik kerena kesadaran manusia kebutuhan akan alam maupun kerana ancaman yang di timbulkannnya. Gegrafi kalasik selalu dikaitkan dengan berbagai mitos filosofis yang berbeda-beda di berbagia tempat di muka bumi. misalnya gempa orang jawa menganggap gempa di sebabbkan oleh naga antaboga yang hidup di bawah bumi bergeraki, orang jepang mengagap gempa di sebabkan oleh dewa Kashima yang lalai menjaga lele raksasa yang tinggal di bawah bumi. kemudian gunung meletus akan berhenti meletus jika kita melemparkan wanita cantik kedalam kepundan gunung. Itulah sekelumit mitos tentang berbagai fenomena geografi.
bersambung.................................

aslam.............
salam hormat buat pengunjung blog ini
buat yang ingin kenalan and ngobrol ma aku via pa ja boleh ...........
nama : dadang fajar getarrawam
ttl : pemalang, 27 juni 1984
alamat : ds. susukan rt.04/rw.02 kec.comal, kab. pemalang, jawa tengah.
hp/e mail : 085226776289/getarrawan@yahoo.co.id
hobbi : music, nonton bola, baca, nulis.
intersted : bola, seni, sastra, buku, desain grafis, geografi.
pengalaman organisasi:
1. wakil ketua badan penerbitan mhs geogrfi (BPMG) unnes.
2. ketua badan penerbitan mhs geogrfi (BPMG) unnes.
3. asisten usaha koperasi mahasiswa UNNES
4. ketua bidang usaha usaha koperasi mahasiswa UNNES
5. Forum ilmiah mahasiswa ilmu sosial UNNES.

Senin, 11 Agustus 2008

apa'an geografi?

asalam......
pertama saya ucapkan selamat datang di blog kami, maaf kalo masih terbatas isinya, abis baru di buat gitu....
tak kenal maka tak sayang, untuk itu alangkah baiknya saya perkenal kan diri dulu,
aku adalah yang buat blog ini namanya dadang fajar kalo mo lengkap belakangnya di tambah getarrawan.silakan sering berkunjung ke sini biar tambah kenal......
kenapa saya buat geo_cominity ini? semata mata kerana saya sangat interest dengan ilmu yang telah saya dalami kurang lebih hampir 5 tahun belakangan ini, dan saya terkesan dengan apa yang sdaya pelajari.......
Belajar geografi membuat kita akan berfikir lebih luas atas segala sesuatu...... dengan demikian kita tidak kakan terjebak dalam tempurung pikiran tengkorak kepala kita....
belajar geografi adalah menjelajah luasnya benua..........menyelami luasnya samudera............dan melayang melintasi bintang gemintang dan beribu benda angkasa di luasnya alam raya............menjadi bijak dalam bertindak karena kita bukan apa hidup di alam raya ini....kita adalah debu yang amat kecil yang melayang dalam rung kosmis yang teramat luas.....
itu adalah kekagumanan yang saya dapatkan dari geografi......
wasalam